Tuesday 6 January 2015

BERDOA



Ya BapaKu, jikalau Engkau mau, ambilah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi. ~Lukas 22:42
 Hari ini 6 januari 2014, akan dilaksanakan rapat KPPA, berketepatan aku yang mendapat giliran untuk membawakan renungan, awalnya bingung mau bawain tema apa, tapi setela buka-buka buku renungan, akhirnya aku akan mensharingkan tentang "berdoa" di rapat nanti. 

3 minggu ini adalah masa-masa ujian akhir semester, dan kemarin, merupakan hari terakhir aku mengikuti ujian, rasanya sungguh bahagia, karena selama 3 minggu sepertinya aku merasa sedikit tertekan dan hidupku sedikit kacau, saat teduh memang tetap aku laksanakan dan begitu juga dengan bible reading, karena memang aku sedang mengikuti program bible reading setahun, tapi walaupun demikian aku merasakan hidup ku sedikit kacau dan hatiku tidak damai. 

Banyak sekali pelanggaran pelanggaran yang aku lakukan selama masa-masa ujian tersebut, contohnya saja di minggu semalam, aku benar-benar tidak tidur untuk mempersiapkan 2 ujian yang akan aku ikuti di hari seninnya, dan memang karena aku mempersiapkannya baru sejak sabtu, padahal aku masih menyempatkan untuk nonton film di laptop minggu sorenya.  Menurutku itu merupakan sebuah kebodohan, dan rasanya aku hidup dengan tidak bijak, dan dengan begitu jelas aku hidup dengan tidak kudus, karena aku tidak menjaga kesehatanku dan mempersiapkan bekal untuk ujian dengan tidak matang. Ada satu kalimat yang selalu aku ingat "Tuhan tidak peduli dengan seberapa rajin anda membaca alkitab, seberapa sering anda ke gereja, tapi Tuhan peduli dengan keseluruhan hidup anda", jadi ketika aku tidak bisa menjaga kesehatanku dan tidak kudus didalam penggunaan waktuku, walaupun aku membaca alkitab dan saat teduh, apa gunanya.

Yang menjadi masalah terbesarku saat ini adalah memang penguasaan diri, penguasaan diri baik itu didalam waktu dan juga keuangan, aku bisa menghabiskan waktu hingga 2 jam melakukan hal yang tidak berguna padahal besok ada ujian, dan memang setelah 2 jam tersebut habis, kepanikan dan stress terjadi. Aku sudah sering menyelidiki kenapa hal ini bisa terjadi, dan mungkin yang menjadi penyebabnya adalah kurangnya intensitasku berdoa. Yang menarik dari nats Lukas 22:39-46 yang akan menjadi nats pengantar renungan rapat hari ini adalah ayat 40 "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh dalam pencobaan". Disini Tuhan Yesus mengatakan bahwa ketika kita tidak berdoa maka akan besar sekali kemungkinan kita akan jatuh kedalam pencobaan, dan kita juga tahu bahwa ada tertulis bahwa iblis bersiap mencengkram kapan saja.

Selain untuk kepentingan diri sendiri, memang sudah seharusnya anak Allah berdoa bukan hanya untuk dirinya sendiri, dan aku menemukan tips menarik dari sebuah website yang memberikan tips, ketika berdoa ingatlah ke 5 jarimu.

  • Jempol : (Jari yang paling dekat) Berdoalah untuk orang-orang disekitarmu, yang kamu kasihi dan sayangi, berdoa untuk keluargamu, pacarmu, guardian angelmu
  • Telunjuk : Berdoalah untuk pemimpin rohanimu, orang-orang yang membimbingmu, pendetamu.
  • Jari tengah : (jari yang paling tinggi) Berdoalah untuk pemimpin-pemimpin disekitarmu, berdoalah untuk presidenmu, kementrian, pemerintah, agar mereka bisa memimpin dengan baik dan diberi kekuatan.
  • Jari manis : (jari yang paling lemah) Berdoalah untuk orang-orang yang lemah, yang sakit, yang sedang membutuhkan pertolongam
  • Jari kelingking : Berdoalah untuk dirimu sendiri
Kemudian ada sebuah cerita dimana beberapa pendeta sedang melakukan PA, mereka berdiskusi tentang mungkinkah kita berdoa setiap saat, mereka beranggapan itu tidaklah mungkin, dan kemudian seorang ibu menghidangkan teh kepada mereka, dan seorang pendeta menanyakan pendapat ibu tersebut, dan ibu tersebut berkata, aku bisa berdoa setiap saat pak pendeta, ketika aku baru bangun, aku berdoa dan berterimakasih karena aku masih bisa melihat, dan Tuhan membukakan mataku terhadap pengertian, kemudian ketika aku berpakaian, aku berdoa agar Tuhan memakaikan juga kepadaku jubah kebenaran, ketika aku menyuci aku berdoa juga agar Tuhan membersihakan generasi2 muda di negara ini, dan agar aku bisa menyelesaikan cucianku, ketika aku menyapu aku berdoa agar Tuhan juga bisa membersihkan hatiku, ketika aku makan aku berterimakasih dan berdoa agar aku bisa menjadikan makanan itu menjadi kekuatan untuk memuliakan-Nya hari itu, dan seterusnya.


Unknown Engineer and Blogger

Halo saya Beny Septian Pardede, semoga apa yang saya bagikan bisa berguna bagi anda dan orang disekitar anda, tetap berpikir kritis dan jangan terima begitu saja setiap tulisan yang saya buat, ambil yang berguna dan silahkan beri saran yang sopan di kotak komentar dibawah jika tulisan yang saya buat bertentangan dengan nilai yang anda pegang, Terimakasih.

No comments:

Post a Comment