Sunday 1 February 2015

EKSPOSISI MUSA (1) : SEORANG PEMBEBAS BANGSA ISRAEL LAHIR


Sumber gambar : http://media.ldscdn.org/

Musa merupakan seorang tokoh besar yang kita kenal melalui Alkitab, karena dia dipakai Allah untuk membawa bangsa Israel, bangsa yang sangat besar, bangsa pilihan Allah, keluar dari perbudakan Mesir menuju tanah yang dijanjikan. Selama 40 tahun perjalanan tersebut, Allah memimpin Musa, dan mengatakan firman-Nya, dan sampai saat ini kitab kejadian, keluaran, imamat, bilangan dan ulangan, dipercaya ditulis oleh Musa. Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari kisah Musa, dan masih sangat relevan dengan permasalahan yang dihadapi di zaman ini.

Saya membagi pembahasan ini menjadi 4 artikel agar kita bisa memahaminya dengan mudah
  • Bagian pertama (artikel ini) akan membahas kisah kelahiran Musa
  • Bagian kedua akan membahas 40 tahun yang dihabiskan Musa di Mesir
  • Bagian ketiga akan membahas 40 tahun yang dihabiskan Musa di Midian tanah pelariannya setelah ia membunuh seorang Mesir
  • Bagian terakhir akan membahas 40 tahun kisah hidupnya membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah yang dijanjikan Allah.
Ya menarik memang, berdasarkan Kisah Para Rasul pasal 7, kisah Musa bisa dibagi menjadi 3 periode 40 tahun, di 40 tahun pertama dia menghabiskan waktunya di Mesir sebagai seorang yang dihormati, hidup di istana yang megah, dia diangkat oleh putri Firaun sebagai anak angkat. 40 tahun kedua bertolak belakang dengan yang pertama, ini adalah masa-masa dimana Musa belajar untuk menjadi seorang pemimpin yang rendah hati yang hanya mengandalkan kekuatan Allah. Dan 40 tahun terakhir adalah masa-masa yang paling berarti, dimana Musa mau taat dan melaksanakan perintah Allah untuk membawa bangsa Israel.

Referensi yang saya gunakan di dalam penulisan topik ini adalah Alkitab dan buku MOSES : A Man of Selfless Dedication oleh Charles R. Swindoll

SEBELUM MUSA LAHIR

Allah menggenapi firman-Nya terhadap Abraham, Ishak dan Yakub, yaitu akan memberkati keturunan mereka hingga seperti debu tanah banyaknya (Kejadian 13:16; 26:4), hal itu bisa kita lihat dari kitab keluaran 1:7 Orang-orang Israel beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya; mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu dipenuhi mereka. Hal itu terjadi di tanah mesir, karena sebelumnya Yakub (yang kemudian dinamakan Israel) pergi ke Mesir beserta keluarga dan anaknya yang berjumlah 70 orang setelah terjadinya kelaparan yang sangat berat di seluruh bumi, mereka pindah ke Mesir karena diundang oleh Yusuf yang merupakan anak kandungnya sendiri yang dahulu dibuang oleh saudara-saudaranya, yang kemudian dipakai Allah dalam rencana-Nya sehingga menjadi orang yang berpengaruh di Mesir. Itulah sebab mulanya kenapa bangsa Israel berada di tanah Mesir.

Di Mesir mereka beranak-cucu, karena Allah memberkati mereka sesuai dengan firman-Nya, sehingga jumlah mereka sangat banyak, bahkan Firaun mengatakan bahwa jumlah mereka lebih besar dari jumlah bangsa Mesir, hal ini menimbulkan ketakutan yang sangat besar bagi Firaun, dan mengeluarkan perintah yaitu menyiksa bangsa Israel dengan mengadakan kerja paksa, dan tak hanya itu, tampaknya ketakutan Firaun sudah sangat akut, hingga melakukan hal yang sangat keji, yaitu memerintahkan untuk membunuh anak laki-laki yang baru dilahirkan oleh perempuan Ibrani (bangsa Israel), sungguh dosa yang sangat besar. Dan disinilah kisah Musa dimulai.


KELUAR TAPI SEMBUNYI
KELAHIRAN YANG TIDAK DIINGINKAN

Musa lahir dari pasangan lewi, sebuah suku Israel yang kita ketahui dikuduskan Allah untuk melayani-Nya. Lahir berarti, bayi yang sudah berada di perut selama 270 hari, keluar dan bebas melihat dunia, namun bukannya seperti itu, bayi kecil Musa malahan disembunyikan oleh orang tuanya selama 3 bulan, anda tahu bagaimana rasanya disembunyikan?, ya mungkin ditempatkan di posisi-posisi yang sempit dan beberapa kali harus dimasukkan ke dalam kotak agar suaranya tidak kedengaran keluar, karena memang pada saat itu Firaun memberi perintah untuk membunuh setiap anak laki-laki yang baru dilahirkan. Tampaknya Musa lahir disaat yang tidak tepat, ketika keadaan yang tidak baik, saya mengatakan itu dari sudut pandang seorang manusia tentunya, tapi tidak begitu dengan cara pandang Allah, semuanya berada dibawah kendali Allah, Allah telah memiliki rencana bagi semua orang, bahkan bagi bayi yang lahir pada saat-saat seperti itu. 

Mungkin hikmah yang dapat kita ambil adalah walaupun kita lahir ketika orang-orang sekitar tidak menginginkan kita, atau mungkin orang tua kita sendiri tidak menginginkan kita, di sebuah kondisi yang sangat sulit mungkin brokenhome, kuatlah, karena Allah tetap menyertai kita, karena Allah memiliki rencana atas segala sesuatu yang Dia ciptakan, tak perlu khwatir, lihatlah, bagaimana tangan-Nya sendiri yang akan memimpin kita. Ingatlah firman-Nya :
Bukankah burungg pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi diluar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. ~Matius 10:29-31 

Mari kita lanjutkan, kita mengetahui bahwa perintah raja adalah perintah tertinggi, dan pasti ada hukuman bagi mereka yang melanggarnya, namun ternyata orang tua Musa sungguh berani, mereka takut akan Allah dan memiliki iman, mereka melakukan segala sesuatu yang mereka bisa, agar bayinya bisa selamat, dan memang seperti iman mereka itu hasilnya, bayi kecil Musa berhasil bertahan selama 3 bulan. Kemudian diceritakan bahwa orang tua Musa tidak dapat menyembunyikan Musa lebih lama lagi, karena mungkin tangisan Musa sudah lebih keras dari sebelumnya, atau bisa saja karena Firaun semakin menekan bangsa Israel. Akan tetapi Amran dan Yokhebed orangtua musa tidak menyerah, mereka berusaha agar bayi ini tetap selamat. Musa bukanlah anak yang pertama sehingga orang tua mereka mati-matian menyembunyikan Musa, sesungguhnya Musa sudah memiliki seorang kakak dan seorang abang yang bernama Harun, akan tetapi walaupun Yokhebed ibunya sudah memiliki 2 orang anak, dia tetap berusaha untuk menyelamatkan Musa.

Swindoll dalam bukunya, memberikan sebuah penjelasan yang menarik, dia mengatakan bahwa Yokhebed memiliki iman dan perencanaan, berbeda sekali dengan kehidupan orang percaya pada saat ini yang hanya bertumpu pada salah satunya, Yokhebed tentu sudah berpikir dan merencakan dengan sangat baik bagaimana bayi Musa agar dapat selamat, sehingga pada akhirnya dia memutuskan untuk meletakkan musa didalam peti dan menarunya ditepi sungai Nil, yang kemudian nantinya akan menjadi tempat mandi puteri Firaun. Yokhebed mempertimbangkan kapan waktu putri Firaun mandi di sungai itu, dan berapa lama, kapan dia harus meletakkan bayi itu sebelum para pengawal Firaun datang untuk mengawal puteri Firaun mandi. Dan tak hanya itu, dia bekoordinasi dengan anaknya, kakak Musa untuk mengawasi peti Musa dari kejauhan, untuk memastikan semuanya berada seperti rencana. Sehingga pada akhirnya, iman mereka membawa buah, puteri Firaun menemukan Musa dan pada akhirnya memungut dia dan mengangkatnya menjadi anaknya, dan disinilah sebenarnya nama "Musa" diberikan, yaitu oleh puteri Firaun sendiri, yang berarti "Karena aku telah menariknya dari air".

Kita sebagai orang percaya, juga seharusnya menggunakan pikiran dan sumber daya yang kita miliki ketika kita ingin mencapai sesuatu, yang pasti setelah berdoa dan memiliki iman, banyak sekali orang-orang Kristen saat ini yang hidup didalam sukacita yang kosong, yang hanya berdoa tanpa berusaha. Dalam kesempatan ini saya juga ingin mensharingkan sesuatu yang saya dapatkan dari buku Thinking karya John Piper, dia mengatakan : 
Itu sebabnya, alasan utama Allah menganugerahi kita pikiran adalah agar kita boleh mencari dan menemukan segenap alsan yang ada, untuk mengasihi Dia di dalam segala sesuatu dan di atas segala sesuatu, dan juga untuk melayani sesama. Berpikir merupakan sarana mutlak dalam perjalanan mencapai hasrat akan Allah. Berpikir bukanlah suatu tujuan, tak satupun selain Allah sendiri yang pada akhirnya, layak menjadi tujuan
Banyak lagi hal yang dapat kita bahas mengenai Yokhebed ibu Musa, tapi mari kita fokus kepada Musa.

Lanjutkan membaca ke bagian selanjutnya.
Eksposisi Musa (2) :  Musa dibesarkan di Mesir




Unknown Engineer and Blogger

Halo saya Beny Septian Pardede, semoga apa yang saya bagikan bisa berguna bagi anda dan orang disekitar anda, tetap berpikir kritis dan jangan terima begitu saja setiap tulisan yang saya buat, ambil yang berguna dan silahkan beri saran yang sopan di kotak komentar dibawah jika tulisan yang saya buat bertentangan dengan nilai yang anda pegang, Terimakasih.

No comments:

Post a Comment